Pages

Tuesday, September 9, 2014

Bagaimana Cara Membuat Website

Artikel/ tutorial berikut ini adalah untuk pemula atau orang yang baru belajar tentang website. Artikel ini tidak ditujukkan kepada webmaster/ webdesigner/ webdeveloper yang sudah mempunyai pengalaman dan sudah ahli pada bidang website dan webdesign.

Disini saya akan mencoba berbagi tips dan trik kepada teman-teman untuk pembuatan website. Cara/langkah berikut merupakan cara menurut saya sesuai pengalaman. Cekidot gan!!

Bagaimana Cara Membuat Website

1. Persiapkan Domain Name




Apa itu domain name? domain name adalah nama unik atau alamat yang diberikan untuk mengidentifikasi server. domain name juga sering disebut sebagai URL atau alamat website. Contoh domain name adalah ‘adisthana.com‘ . Saran untuk pemilihan domain name :
- Sesuaikan nama domain dengan website yang akan anda buat. Contoh yang salah : nama domain misalnnya gwbolabanget.com , isi website membahas pilpres dan politik (ini ga nyambung banget, jadi jangan ditiru)
- Pilihlah domain yang mudah diingat
- Pilih nama domain yang menarik
- dan lain2

Ada banyak sekali website penyedia jasa domain name yang tersebar di internet. Anda bisa pilih salah satu. Setelah menentukan domain name, sekarang kita persiapkan hostingnya.

2. Web Hosting




Apa itu Web Hosting? Web hosting dalam bahasa sederhana adalah tempat untuk menyimpan isi/file dari website. File bisa berbentuk script, gambar, audio, video dll. Web Hosting Provider pun juga banyak tersedia di internet. Anda bisa sesuaikan jangka waktu dan besar space hosting sesuai dengan keperluan anda. Jika anda masih dalam tahap belajar dan coba-coba , saya sarankan pake gratis dulu saja. Bisa search di google dengan keyword : “Free web hosting” atau “Web Hosting Free” atau “Web Hosting Gratis”

3. Web Builder




Web Builder disini adalah alat/tool yang akan kita gunakan dalam membangun website. Sebagai alternatif kita bisa menggunakan CMS open source yang tersedia seperti wordpress, joomla, magento dll. Penggunaan masing-masing CMS tergantung dari jenis website yang akan dibuat. Selain mudah dimengerti secara UI (User Interface), anda juga tidak perlu memahami tentang bahasa pemrograman (untuk pemula). Ingat, masing-masing CMS mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Gunakanlah sesuai dengan keperluan anda. Pada setiap CMS akan terdapat backend (administrator area) dan frontend (area yang akan dilihat pengunjung website). Pada backend inilah anda bisa edit-edit content website semau anda.

Alamat sudah ada, hosting sudah siap, web builder sudah oke sekarang waktunya menentukan design untuk frontend website

4. Web Design




Tahapan ini adalah tahapan yang paling seru karena kita akan menentukan design apa yang akan kita gunakan pada website kita. Design website sangat mempengaruhi traffic pada website. Jika anda menggunakan CMS Open Source tentu themes gratis nya juga akan banyak tersedia di internet. Sesuaikan themes dengan calon pengunjung website. Misal jika website bertemakan ‘Remaja’ pilih warna yang ramai pada bagian header, untuk mencirikan sesuatu yang berani dan bersemangat. Gunakalah warna-warna seperti merah kuning hijau dll. Pokoknya biar semangat hehehe!!! Jangan lupa menempatkan slideshow pada halaman depan / homepage website. Jangan lupa juga memberi logo pada website anda. Tempatkan logo pada bagian header agar mudah dilihat dan diingat.

Dan yang paling penting, pilihlah template website yang responsive.


Responsive Web Design disini adalah design web yang menyesuaikan besar layar pengunjung. Jika dibuka melalui HP/mobile, tablet, laptop, pc dll themes website anda akan terlihat selalu bagus. Jadi pengunjung tidak perlu memperbesar/ zoom karena tidak akan ada tulisan yang terlalu kecil untuk dibaca.

Jika saya misalkan pembuatan website sangat mirip dengan pembuatan rumah. Bayangkan rumah adalah website, tanah tempat membangun rumah adalah hosting, alamat rumah adalah domain, dan desain rumah sama dengan web design. Analogi sederhana seperti itu akan lebih memudahkan anda dalam mengerti dan memahami tentang website dan web design.

And Done!! Selamat kamu baru saja berhasil membuat website. Next, kita akan bahas bagian-bagian penting dan mendasar dari sebuah website yang perlu kamu ketahui.

Semoga membantu :D

Thursday, July 31, 2014

Play with Magento API SOAP V1

Sesuai judul, kali ini saya akan mencoba untuk berbagi tips dan trik bagaimana membuat Aplikasi di luar Magento tapi dengan mengandalkan API dari magento itu sendiri. Banyak sekali hal yang dapat kita lakukan pada penggunaan Magento API ini, seperti dijelaskan disini “The Magento SOAP v1 API provides you with the ability to manage your eCommerce stores by providing calls for working with resources such as customers, categories, products, and sales orders. It also allows you to manage shopping carts and inventory.” Kita juga bisa mengembangkan aplikasi iOS dan Android dengan menggunakan API SOAP method ini.

Koneksi

Setting SOAP account
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat koneksi antara aplikasi yang kita buat dengan API dari magento. Untuk itu kita membutuhkan SOAP account yang terintegrasi dan mendapatkan role-role seperti yang kita inginkan. Caranya :

- Login ke backend magento
- System -> Web Services -> SOAP/XML-RPC – Roles
- Add New Role
- Resource Access -> All -> Save Role
- System -> Web Services -> SOAP/XML-RPC – Users
- Add New User
- Pada Tab ‘User Role’ pilih role yang kita buat tadi
- Save User

Sekarang kita sudah mempunyai username dan password yang akan kita gunakan untuk login nanti.

Login dengan SOAP account
Masuk ke server/hosting aplikasi anda, dan buat sebuah file baru dengan nama magehost.php. Kita akan membuat simple script untuk login dengan SOAP account.

$config=array();
$config["hostname"] = "namahost.com"; //ini adalah host magento anda
$config["login"] = "apiuser"; //ini adalah user API anda
$config["password"] = "apipassword"; //ini adalah password magento anda
 
$proxy = new SoapClient('http://'.$config["hostname"].'/index.php/api/soap/?wsdl', array('trace'=>1));
$sessionId = $proxy->login($config["login"], $config["password"]);


Tahan sampai disini, kemudian kita akan membuat sebuah file lagi untuk testing koneksi dan script kita apakah sukses atau gagal.

Get Customer via API SOAP
Untuk testing, kita akan mencoba memanggil data customer dengan sudah mengetahui ID dari customer tersebut. Buat file dengan nama getcustomer.php, dan isikan script di bawah :

require_once('magehost.php');
$customerId = '2';
$result = $proxy->call($sessionId, 'customer.info', $customerId);
var_dump($result);


Buka browser, masukkan url : namahost.com/getcustomer.php . Jika sukses data-data customer akan tampil pada browser anda dan jika gagal akan tampil juga pesan gagal. Pesan gagal bisa dilihat disini

Diatas adalah contoh yang sangat sederhana sekali pada penggunaan Magento API SOAP. Pada tulisan berikutnya kita akan mencoba hal yang lebih menantang yaitu memangil list customer dan memanfaatkan jQuery Autocomplete.

Semoga membantu :D